Mozzarella BALITA
Keju Mozzarella yang aman dikonsumsi untuk Bayi / Balita:
a) rendah sodium: dirancang sedemikian rupa sehingga kadar sodium di bawah 0,1 gram per 100 gram keju. b) tanpa bahan pengawet tambahan, c) rendah laktosa: karena difermentasi dengan bakteri, d) dipasteurisasi pada suhu 60 – 70 C selama 30 menit.
Apabila bayi / balita Anda sulit makan, menu yang dilengkapi dengan Keju Mozzarella dapat menggugah selera. Selain karena rasanya yang creamy, juga asyik untuk ‘dibuat mainan’ karena keju mozzarella dapat ditarik panjang saat masih panas.
Ada tiga alasan mengapa tidak semua keju aman untuk diberikan kepada Bayi/Balita Anda: A. BERSODIUM TINGGI: Pada umumnya, keju diawetkan dengan garam NaCl atau garam sodium klorida sehingga banyak keju memiliki kandungan sodium (natrium) yang tinggi. Ini berbahaya terhadap ginjal bayi yang belum tumbuh dengan sempurna. Agensi Kesehatan di Inggris menyebutkan bahwa jumlah MAKSIMUM sodium yang dapat ditolerir rata-rata bayi adalah:
– s/d 12 bulan = 0,4 gram/hari
– 1 s/d 3 tahun = 0,8 gram/hari – 4 s/d 6 tahun = 1,2 gram/hari – 7 s/d 10 tahun = 2,0 gram/hari
B. BERBAHAN PENGAWET (selain NaCl): mayoritas keju ditambahkan bahan pengawet agar memiliki ‘shelf-life’ atau umur rak yang lebih panjang.
C. MENGANDUNG LAKTOSA TINGGI: laktosa atau gula susu seringkali tidak dapat ditoleransi oleh sistem pencernaan bayi sehingga muncul reaksi alergi seperti muntah, diare, bahkan bercak-bercak merah. Keju yang diolah dengan menggunakan fermentasi bakteri memiliki kadar laktosa yang jauh lebih rendah daripada keju yang diolah dengan menggunakan bahan kimia pengganti fermentasi bakteri. Padahal, banyak keju di pasaran yang tidak lagi mengandalkan fermentasi bakteri.
PERHATIAN:
1) Untuk balita mulai umur 1 tahun yang sudah memiliki gigi! 2) Hindari risiko tersedak! |
0 komentar :
Posting Komentar